Sabtu, 08 April 2017

Orenku ber ulah

Menjadi orang tua tidak semudah merangkai kat-kata, tidak semudah mengocok telur, bahkan tidak semudah menggeluti hobi.
Ku halusi, kubelai, kutimang, dia malah terlelap tak sedikitpun yang nampak, tak secuilpun yang tergenggam.
Kukasari, ku ingatkan bahkan kumarahi, dia malah menentang, melawan bahkan menjauh.
Rasanya ingin aka bosan, ingin aku masabodoh dan cuek, tapi dia amanahMU ya Alloh dia titipanMU, tentunya hamba harus memelihara itu.
Kadang ingin ku pukul, ku hajarl dan ku tendang, tapi pantaskah itu?
Dia sudah dewasa, tahu dunia, bahkan bersosialisai dan bekerja, tak mungkin aku memperlakukannya seperti anak2.
Ya Alloh tunjukan cara untuk memdidik anak2 yang sudah beranjak dewasa, hamba lemah kadang tak kuasa, tapi hamba yakin ENGKAU punya banyak cara untuk menjadikan mereka tetap pafa jalanMU.
Ya Alloh hanba berserah diri dan menyerahkan segala sesutunya pada kuasaMU.
,

Selasa, 21 Maret 2017

Panahku melesat jauh

Kabar itu terdengar ringan saja, hatikupun seperti tak merasaksn apa-apa. Tapi tiba-tiba kabar itu berulang, yang ini benar-benar mengejutkan "keduanya ga ada".
Saat itu aku benar-benar terkejut, aku menangis, aku menjerit, mulutku tak henti menyebut namanya.  Bang, umi masih pengen bareng , pengen melihat kamu beranak pinak, milihat kamu succes dengan karir yang istimewa,hidup mapan dengan segudang aktifitas dan komunitas, menjunjung nama baik keluarga, berguna bagi bangsa dan pembela agama.
Tapi itu semua hanyalah harapan , nyatanya umi tak melihat lagi kamu bahagia dengan keluarga, umi tak mendengar lagi kalau kamu dipercaya tuk menjabat ini dan itu, umi tak kamu kabari lagi kalau kamu sedang atau akan melakukan sesuatu dengan komunitasmu, bahkan umi tak mungkin lagi berharap kalau kelak kita akan ibadah dan berpasrah bersama keluarga.
Bang, kamu dah pergi jauh sekali, meninggalkan kami yang mencintaimu, membiarkan kami yang masih sangat membutuhkanmu, membuang harapan kami yang masih ingin berbagi denganmu.
Kamu pergi, kamu terbang, bahkan kamu melesat jauh sekali yang membuat kamu tak akan pernah kembali.
Umi ikhlas, umu ridho, walaupun sebenarnya masih sangat ingin berlama-lama bersama. Umi sadar kamu hanyalah titipan, dan ketika yang MEMiLiKi mu memintamu kembali itu artinya DIA lebih menyayangi dan merindukanmu
Pergilah anakku ,doa kami menyertaimu
Terbanglah burung kecilku, karna
syurga telah menunggumu
Melesatlah jauh anak panahku, menuju tempat abadi dengan bekal yang sudah kamu miliki.
Alhamdulillah, hamba bersyukur dengan semua titipan yang KAU percayakan pd hamba.

Minggu, 05 Maret 2017

Hidup sendiri itu pilihan

Separuh abad lebih sudah ku arungi hidup ini, sempurna rasanya sebagai wanita, karir ada, penghasilan lain ada, suami punya , anakpun tiga.
Tapi benarkah aku hidup dalam kesempurnaan karna semua pekerjaan aku lakukan sendiri, semua kebutuhan aku cukupi sendiri. Dengan bergatinya bulan dan tahun-tahunpun berlalu aku semakin merasakan ketidak pastian dan keraguan, benarkah aku wanita, benarkah benarkah aku berkeluarga?
Kini keraguan itu telah berakhir, karna aku menyadari bahwa telah di telantarkan, aku telah disia-siskan, bahkan aku telah ditipu dan di bohongi. Dia hidup hanya untuk dirinya sendiri, yana terfikir hanya kepentingannya sendiri bahkan apa yang dihasilkannya digenggam erat smp urusan keluarga dis tak perduli.
Akhirnya keputusanpun muncul seiring datangnya cobaan ysng bertubi, lebih baik aku hidup sendiri walaupun mungkin cobaan lain akan datang menguji.
Selamat jalan kebersamaan, hidup sendiri adalah pilihan walaupun harus menyadang "status" memalukan.